Jogja memang merupakan destinasi wisata yang paling cocok bagi para backpacker pemula untuk mencoba memulai petualangannya.
Selain karena keanekaragaman kultur dan budaya-nya yang sangat kuat hingga pemandangan alam yang begitu mumpuni, biaya hidup di kota Gudeg ini juga sangat bersahabat dengan kantong para backpacker.
Hanya di kota inilah kita bisa makan kenyang hanya dengan mengeluarkan uang Rp 4.000,-. Kotanya juga kecil, jadi mudah sekali untuk dijelajahi.
Nah, berikut ini ada beberapa tips yang bisa digunakan ketika akan berlibur, terutama untuk backpacker-an di Jogja.
1.
Cari tahu patokan Arah Mata Angin di Jogja
Yep, ini adalah tips yang paling penting. Di Jogja, penduduknya lebih senang memberikan arah jalan sesuai dengan arah mata angin. Hal ini yang membedakan Jogja dengan kota-kota lain. Supaya tidak bingung, kita wajib tahu patokan arah mata angin di Jogja.
Patokan utama yang bisa memudahkan adalah Gunung Merapi. Gunung Merapi posisinya ada di sebelah utara kota Jogja. Nah, semuanya berangkat dari situ :)
Jadi di utara ada Gunung Merapi, di Selatan ada (Pantai) Parangtritis. Kalau ke timur, itu arah Solo. Kalau ke Barat, arah Godean dan Purworejo :)
Supaya lebih aman, ada baiknya kita mempersiapkan diri dengan peta. Untuk Peta Wisata Jogja yang di dalam kota
2. Cari Penginapan Murah.
Di Jogja, banyak sekali penginapan-penginapan murah dengan anggaran yang cocok untuk para backpacker.
Di Sosrowijayan, banyak sekali penginapan-penginapan untuk backpacker mulai dari harga Rp. 20.000,-. Daerah Sosrowijayan ini selalu menjadi kawasan favorit para turis, karena lokasinya yang strategis (sangat dekat dengan Malioboro), dan lengkap (hampir semua ada di sini).
Googling aja dengan kata kunci “hotel murah sosrowijayan” atau “penginapan backpacker sosrowijayan”, pasti ketemu :)
Nah, tidak jauh dari malioboro, ada juga hostel menarik, harga backpacker kualitas hotel berbintang.Edu Hostel, namanya. Harganya cuma Rp. 70.000,- per bed. Yep, per kasur. Cocok sekali kan untuk para backpacker? :)
Selain di daerah Malioboro, sebenarnya banyak juga penginapan-penginapan ber-bujet rendah. Di Jogja sedang menjamur penginapan berlabel “Kos Eksklusif” yang bisa bulanan, tapi juga bisa harian. Dengan harga di kisaran Rp. 150.000,- per malam, kita sudah bisa dapat kamar bagus dengan kamar mandi dalam, lengkap dengan AC dan TV. Coba googling deh :)
3. Tips menawar harga: pakai bahasa jawa dan rumus 1/3 harga.
Liburan backpackeran di Jogja harus sering pakai jurus tawar menawar kalau mau beli sesuatu. Yep, tawar-menawar ini adalah seni berbelanja yang memang harus terus dilestarikan. Mau belanja di Malioboro, Beringharjo, atau bahkan naik becak.
Tipsnya: gunakan bahasa jawa sebisa mungkin. Dengan menggunakan bahasa jawa kemungkinan kita untuk mendapatkan harga lebih murah menjadi lebih besar, karena bisa lebih akrab dan syukur-syukur bisa dianggap orang lokal Jogja juga. Faktor pendekatan kultural ini dijamin cukup ampuh untuk menekan harga kok :)
Nah, kalau menawar harga, coba menawar 1/3 harga dari harga awal yang ditawarkan. Ini merupakan tawaran standar yang biasa dilakukan para pembeli di Malioboro. Pada dasarnya sebagian besar pedagang di sana menaikkan harga barang-barangnya hingga tiga kali lipat. Oleh karena itu, menawarlah dengan cerdik (dan gigih).
4. Transportasi.
Kalau Jakarta punya Trans Jakarta, Jogja punya Trans Jogja. Bus Trans Jogja ini beroperasi dari jam 06.00 WIB hingga 20.00 WIB. Keberadaan Bus Trans Jogja ini cukup membantu para backpacker untuk mengunjungi obyek-obyek wisata yang berada di dalam ring-road. Untuk rute dan Halte-nya bisa dilihat di sini.
Kombinasikan Bus Trans Jogja dengan becak. Karena Bus Trans Jogja, memiliki jangkauan rute yang terbatas, mengkombinasikannya dengan becak adalah pilihan yang tepat untuk bisa mencapai lokasi-lokasi obyek yang letaknya tidak di pinggir jalan raya. Nah, untuk yang ini, seperti tips nomor 3, untuk bisa dapat harga yang sesuai, gunakan bahasa jawa dan rumus 1/3 harga.
Alternatif transportasi umum yang lain di Jogja adalah Ojek. Di Jogja ada @ojacktaximotor yang siap jemput di mana aja dan mengantar kita dengan argometer yang jujur. Argo-nya hanya Rp. 2,- per meter lho, dan ada driver perempuan :)
Bila berani menjelajah sendiri, sewa motor adalah opsi menarik. Dengan berbekal peta yang bisa diunduh di sini, kita bisa menyewa motor dan mencoba menjelajahi sendiri obyek-obyek wisata Jogja yang menarik. Untuk sewa motor, kisaran harga sewanya adalah Rp. 50.000,- per hari. Beberapa persewaan motor yang recommended dan bisa kita temukan di twitter adalah: @Resmile_Rental, @AmiciRentalMoto, @Mandiri_Motor, dan @Rental_Motor.
Nah, kalau kita backpaker-annya ramai-ramai dengan teman-teman, untuk menjangkau obyek-obyek wisata yang jauh seperti di Gunungkidul, kawasan Prambanan, dan Borobudur, bisa sewa mobil di kami lho :) Untuk harga sewa mobil + driver dari @LiburanJogja, bisa dilihat di sini.
5. Makan Murah.
Harga makanan di Jogja umumnya sangat terjangkau. Untuk para backpacker yang ingin berhemat namun tetap mengenyangkan bisa mencoba menikmati angkringan-angkringan yang sangat mudah ditemui di Jogja. Di angkringan ini, kita bisa makan nasi kucing, sate telor, dan berbagai macam gorengan. Dengan harga minimal, kita bisa mengganjal perut dan tetap senyum sampai liburan usai :)
6. Daftar HTM Obyek-obyek Wisata Populer di Jogja.
Nah, untuk persiapan sebelum berangkat ke Jogja, ada baiknya mengunduh dulu Daftar HTM obyek-obyek wisata populer di Jogja yang pernah kami buat dalam format PDF, supaya bisa mengkalkulasi kebutuhan-kebutuhan biaya. Untuk mengunduh, buka link ini.
7. Jangan Malas dan Malu Bertanya.
Tips terakhir, tapi juga paling penting ini sangat harus dilakukan. Sebelum berangkat, jangan malas untuk bertanya ke google, hampir semuanya bisa kita temukan kok di sana :)
Dan kalau sudah sampai Jogja, jangan malu untuk bertanya apapun ke siapapun. Masyarakat Jogja ramah-ramah dan helpful kok :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar